Artis Tamara Tyasmara menyetujui dilakukannya autopsi pada jenazah anaknya, yang diduga meninggal dunia karena tenggelam di kolam renang umum, di Kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Sejak awal Tamara mengaku sudah menyetujui dilakukannya autopsi, untuk menguak penyebab kematian anaknya.
Tamara Tyasmara mengungkapkan dirinya dan mantan suami, Angger Dimas Riyanto, menyetujui dilakukan autopsi tanggal 1 Febuari 2024 kemarin.
Ada juga surat penolakan autopsi yang sempat muncul atas kesepakatannya dengan Angger.
“Saya tidak pernah menolak. Penolakan surat dibuat di awal itu keputusan berdua, bahkan ditulis tangan oleh Angger. Saya cuma tanda tangan. Itu satu hari setelah Dante meninggal, pas mau dikuburin, kita buat surat itu berdua. Jadi tidak ada aku buat sendiri, murni berdua,” ungkap Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya, Senin (5/2/2024).
“Dan secara tidak sadar, Dante habis dimandiin, polisi datang minta autopsi. Ibu mana yang tega. Aku nggak kuat, bahkan Angger lihat aku nggak kuat. Tanggal 1 Februari kami sudah menyetujui autopsi dan surat autopsi itu dibuat bersama,” lanjut Tasmara Tyasmara.
Menurut Sandy, dengan datangnya Tamara ke Polda, itu pertanda bahwa klien tidak menolak autopsi dilakukan. Tamara justru berharap upaya tersebut dapat menyingkap kematian putranya.
“Dari awal beliau ke sini juga sudah menyetujui. Klien kami tidak pernah menolak justru klien kami meminta (autopsi) untuk lebih jelas perkaranya agar bisa kelihatan semuanya terjadinya seperti apa,” terang Sandy.
Terkait hasil pemeriksaan CCTV di TKP, Sandy masih belum bisa mengungkapkan hasilnya. Karena sampai sekarang masih dalam proses penyelidikan terkait kasus kematian anak Tamara Tyasmara.
“Sementara CCTV itu kita juga belum diperlihatkan karena masih dalam proses penyelidikan, tapi ke depannya nanti pasti akan ada informasi buat kita melihat lebih detail, karena masih dalam proses,” ungkap Sandy.
Saat ini Tamara berfokus ingin mengungkap penyebab kematian putra semata wayang. Dia pun menyerahkan proses penyelidikan kasus ini sepenuhnya ke pihak yang berwajib.
“Karena sudah saya serahkan ke pihak kepolisian biar orang itu mengobrol dengan pihak kepolisian. Semua diatur oleh pihak kepolisian,” ujar Tamara Tyasmara.
